D
|
alam rangka ikut melestarikan dan memberdayakan kembali adat
budaya yang semakin menyusut dan hilang keberadaannya dari kehidupan keseharian
masyarakat ini, kita sebagai generasi muda harus turut ikut andil dalam mengekspresikan
keberadaan budaya tersebut, walaupun kita hanya sebagai mahasiswa. Maksudnya
meskipun kita sebagai mahasiswa, tetapi suara dan semangat kita lah yang sangat
diperlukan untuk pembangunan budaya di Indonesia kita tercinta ini. Kita harus menyadari
juga, bahwa Budaya Jambi merupakan bagian tak terpisahkan dari Kebudayaan
Nasional dan Bangsa Indonesia ini. Kita tahu bahwa masuknya budaya asing
merupakan salah satu dari sekian banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pola
hidup dan pola pikir masyarakat. Sehingga lambat laun budaya-budaya yang dahulunya
dikenal atau bahkan menjadi suatu adat istiadat sudah makin tergeser
keberadaannya
oleh karena pola hidup masyarakat tersebut. Dan juga hasil karya masyarakat yang mudah terpengaruh oleh budaya asing yang bebas keluar masuk tanpa batas melalui transformasi dan komunikasi yang mengglobal, maupun perjalanan budaya dan pengalaman pribadi dalam berbagai lawatan yang dilakukan oleh individu dan masyarakat itu sendiri. Kondisi seperti inilah yang telah membuat berbagai seni dan
budaya daerah mudah berubah dan semakin jauh meninggalkan akar budaya dan seninya yang asli.
oleh karena pola hidup masyarakat tersebut. Dan juga hasil karya masyarakat yang mudah terpengaruh oleh budaya asing yang bebas keluar masuk tanpa batas melalui transformasi dan komunikasi yang mengglobal, maupun perjalanan budaya dan pengalaman pribadi dalam berbagai lawatan yang dilakukan oleh individu dan masyarakat itu sendiri. Kondisi seperti inilah yang telah membuat berbagai seni dan
budaya daerah mudah berubah dan semakin jauh meninggalkan akar budaya dan seninya yang asli.
Kita sebagai generasi muda haruslah memiliki pemahaman bahwa
adat budaya daerah, khususnya adat Budaya daerah Jambi merupakan bagian tak
terpisahkan dari budaya bangsa. Padahal, Budaya Jambi itu berdiri pada pondasi
yang kokoh dan kuat serta berlandaskan kepada agama, khususnya agama Islam.
Sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan komunikasi,
kita sudah dapat melihat banyak penyimpangan-penyimpangan berpakaian yang dilakukan
yang menurut mereka sesuai dengan zamannya. Cara berpakaian yang menyimpang
dalam berpakaian inilah yang bertentangan dengan adat istiadat. Mereka memakai
pakaian yang memamerkan aurat atau memakai pakaian yang menonjolkan lekuk-lekuk
tubuhnya. Semua itu tentu saja bertentangan dengan adat. Karena adat bersendi syara’.
Nah, di sinilah kesempatan kita untuk melestarikan Budaya
Jambi yang tercinta ini. Kita harus
memulainya dalam kehidupan sehari-hari kita terlebih dahulu. Misalnya, ketika
menghadiri perhelatan kita harus mengusahakan berlaku sopan dalam berpakaian.
Ini akan memberikan suatu bentuk apresiasi terhadap masyarakat yang lain bahwa
perilaku bersopan santun dalam berpakaian itu masih ada. Lambat laun budaya
bersopan santun tersebut akan masuk ke dalam lapisan masyarakat, dan lama-lama
akan menjadi kebiasaan sehari-hari.
Dalam rangka ikut turut mengekspresikan Budaya Jambi itu,
maka kewajiban kita bersamalah yang harus membina kembali cara berpakaian yang
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku menurut adat dan sopan santun
dalam pergaulan. Patut kita sadari bahwa masyarakat adat jambi ini bagian
terbesarnya adalah ummat Islam. Oleh karenanya, mematuhi adat istiadat itu juga
berarti mematuhi agama, begitu pula sebaliknya.
Kembali ke sudut persoalan, kita tahu bahwa akibat masuknya
era globalisasi membuat seni-seni sudah mulai hilang. Atau bahkan yang lebih
parahnya lagi, tradisi yang diperuntukkan secara turun- temurun juga mulai
memudar. Contoh salah satu seni yang posisinya sudah memudar atau sebagian
besar tidak diungkit-ungkit lagi adalah Seni suara. Dahulu, Seni suara dianggap
sangat sakral keberadaannya. Hingga seluruh lapisan masyarakat pada waktu itu
percaya bahwa Seni suara dapat bertahan lama atau bahkan dapat dilestarikan keberadaannya.
Pada lingkungannya sendiri pun Seni suara ini sudah banyak yang hilang dilanda
oleh lagu-lagu pop dan dangdut yang sudah mewabah ke seluruh penjuru tanah air
Indonesia. Untuk itulah kita sebagai mahasiswa, yang juga keberadaaanya sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, harus menggali lagi dan melestarikannya pada
lingkungan kita sendiri terlebih dahulu.
Lalu, ada satu lagi hal yang patut kita perhatikan. Yaitu
soal adab dalam bersopan santun dalam kehidupan. Adat istiadat sangat penuh
dengan ajaran adab sopan santun atau juga budi pekerti yang baik. Sehingga
dikatakan bahwa orang yang beradat ialah orang yang beradab dan bersopan
santun. Atau sebaliknya, jika seseorang yang tidak beradab bersopan santun
adalah orang yang tidak beradat. Sudah jelas bahwa adat Jambi “bersendikan syara’, syara’ bersendikan
kitabulllah”. Orang yang tidak beradat dipandang sama dengan orang yang
tidak beragama.
Untuk mengekspresikan sopan santun ialah dengan menghormati
orang yang lebih tua atau juga bahkan menyayangi orang-orang yang di bawah
kita. Misalnya sopan santun kepada kedua Orang tua, guru-guru, dosen, atau juga
antar sesama mahasiswa di kampus. Sopan santun kita apresiasikan dengan
berbicara yang sopan kepada mereka. Karena kita sudah memberikan contoh teladan
yang baik dalam berkata maupun perkataan. Pepatah mengatakan “buruk orang dibawa bercakap, elok orang
dibawa ketawa”.
Sekian dan terima kasih ^_^
iya itu merupakan kewajiban generasi kita ;)
ReplyDeleteBetul gan :D
Deletenice info Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik
ReplyDeletePelestarian itu sangat perlu
ReplyDeletebanyak yang harus digali kembali gan..
ReplyDeletebukan hanya itu saja, peran pemerintah juga diperlukan :p
kunjungi blog saya juga ya, mas !! hehe ;))
ReplyDeletepasti dong
DeleteBlognya bagus. Isinya menarik.
ReplyDeletelinkback ya gan!!
Banyak yang masih belum sopan kok kak !!
ReplyDeleteLihat be malam minggu tu di teelanai
Astagfirullah
Kunjung balik ya
ReplyDeleteOke pasti. ;))
Deletenih aku komment lang.
ReplyDeletehahaaha :))
Kurang nih..
ReplyDeleteLagunya ungu nih
ReplyDelete